Thursday, October 05, 2006

Eagle Flies Alone


Elang

Sungguh, saya sangat memfavoritkan burung perkasa ini. Bukan karena posturnya yang gagah, sorot matanya yang tajam, kakinya yang kekar, cakarnya yang kuat mencengkeram, namun spirit kehidupan yang melekat padanya. Saya harus belajar banyak padanya.
Tidak heran jika para founding fathers negeri ini pun menjadikan elang sebagai lambang negara, Pancasila. Tentunya ada maksud dan keinginan yang kuat dan luhur, mengapa lambang negara adalah burung elang. Mengapa bukan banteng, badak, komodo, harimau, dan sebagainya…?
Elang adalah burung perkasa sehingga ditakuti oleh spesies burung lainnya. Meskipun ditakuti, elang tidak pernah berbuat semena-mena pada pihak lain. Ia hanya akan mempergunakan kelebihannya untuk mempertahankan diri jika ada yang berusaha menganggu kepentingannya.
Elang dikenal sebagai burung yang sangat penyayang dan bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya. Ia akan menjaga dan membesarkan anaknya sampai sang anak mampu untuk hidup secara mandiri. Siang dan malam ia akan dengan setia menjaga sang anak dari bahaya yang setiap saat mengancam. Sang anak pun ketika tumbuh menjadi besar akan berbuat demikian pula. Begitu seterusnya dan selanjutnya.
Sangat pantas bila elang menjadi inspirator para founding fathers negeri ini. Namun ada yang lain lagi.
Elang adalah burung pemangsa dan berperan sangat penting dalam siklus ekosistem kehidupan. Burung ini juga menjadi indikator penting atas kondisi ekosistem kehidupan.
Elang adalah burung yang sangat sensitif dan tajam penglihatannya. Tidak heran jika sangat susah untuk bisa berdiri didekatnya, kecuali bagi mereka yang sudah tahu caranya. Sorot mata tajam Elang adalah sebuah simbol kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Elang hanya bertelur sekali dalam setahun. Itu pun dengan resiko kegagalan yang sangat tinggi, karena rusaknya ekosistem alam oleh ulah manusia. Tidak heran jika elang menjadi species yang sangat langka dan hampir punah.
Yah, spirit elang inilah yang berusaha saya integrasikan dalam setiap langkah kehidupan yang saya pilih.

No comments: